LAZIS Sabilillah – Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat, mengucapkan terimakasih atas capaian Masjid Sabilillah yang dinilai sebagai Nadzir terbaik. Hal tersebut beliau sampaikan pada Pengajian Eksekutif Yayasan Sabilillah ke XII bertajuk ‘Menguatkan Marwah & Kesejahteraan Ummat Melalui Gerakan Waqaf Nasional di Auditorium KH Masjkur, Masjid Sabilillah Malang, Sabtu (22/07/2023) malam.
“Selamat, Terima kasih dan Bangga atas segala inisiatif dan kerja kebaikannya: perwakafan, kualitas keberagamaan (religiosity) dan SDM bermasa depan untuk melanjutkan amanah Bpk. Prof. Dr. KH. Tolchah Hasan (Ketua BWI Pertama), melalui gerakan wakaf produktif (Wakaf Uang),” tuturnya.
Selain itu, wakaf yayasan Sabilillah saat ini dinilai produktif. Terdapat lima wakaf yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial. Diantaranya adalah Rumah Yatim Sabilillah, Rumah Singgah, Masjid dan Pondok Pesantren Sabilillah dua Karangploso. Semua itu dinilai produktif dan mampu menjadi motor gerakan wakaf di Jawa Timur dan Nasional.
Dalam kesempatan itu, Prof Nuh menyampaikan 3 peluang dan harapan Masjid Sabilillah Malang ke depan. Pertama, berharap Masjid Sabilillah bisa menjadi pusat pelatihan, pengembangan, dan penelitian pemakmuran masjid. Jadi, masjid mana saja belajarnya ke Sabilillah.
“Kedua, Masjid Sabilillah harus menjadi model pengembangan ZIFWAF produktif. Ketiga, kita berharap Masjid Sabilillah menjadi penjahit yang menghubungkan antar masjid-masjid dan menjadi jembatan antar pusat pengembangan sumber daya keummatan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Prof Dr AH Rofi’uddin menjelaskan bahwa Pengajian Eksekutif Yayasan Sabilillah merupakan agenda rutin yang diselenggarakan untuk memberikan motivasi bagaimana menggerakkan ummat secara menyeluruh.
“Ini yang ke 12, jadi kita berupaya mendatangkan narasumber yang sangat kredibel untuk memberikan motivasi bagaimana menggerakkan umat secara menyeluruh. Sehingga dari waktu ke waktu terus kita upayakan untuk mengembangkan potensi yang ada di seluruh jamaah Sabilillah,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program wakaf yang akan diselenggarakan Yayasan Sabilillah akan diupayakan, digalakkan, dan dipercepat.
“Program wakaf terus diupayakan, digalakkan, dan dipercepat. Kita dorong semua masyarakat untuk bisa melakukan kegiatan ini. Seperti disampaikan Prof Nuh, selain nanti wakifnya, nadhirnya juga perlu dibekali dengan kemampuan yang profesional,” tambah Mantan Rektor Universitas Negeri Malang tersebut.
Prof Rofi’uddin juga memaparkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan segera berkoordinasi dengan menyusun program yang lebih detail tentang pelaksanaan program wakaf.
“Memang soal wakaf ini sangat urgen. Maka kita berharap ini direspons dengan baik. Kita akan lakukan sosialisasi tentang wakaf pada seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.
Sebagai informasi dalam kesempatan ini turut hadir diantaranya Ketua I Yayasan Sabilillah KH Mochamad Anas Basori, Ketua II Prof Dr H Ibrahim Bafadal, Ketua III sekaligus Koordinator Pengajian Eksekutif Prof M Masud Said, Sekretaris Dewan Pembina Dr H Mochtar Data, Direktur RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA), Dr dr Mochammad Bachtiar Budianto, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Abdul Halim Soebahar, dan lainnya.