LAZIS Sabilillah Malang kembali menggelar Upacara Hari Santri Nasional 2024 dengan tema inspiratif “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.” Upacara ini tidak hanya sekadar seremonial, namun juga diiringi dengan pembagian hadiah khusus untuk seluruh santri, guru TPQ dan Imam Musholla. Hadiah itu berupa uang tunai dan sembako.
Ust. Moch Sholeh, selaku sekretaris LAZIS Sabilillah menjelaskan bahwa hadiah itu merupakan rangkaian agenda upacara Hari Santri Nasional ini. Itu dilakukan sebagai wujud penghargaan kepada mereka yang sudah secara istiqomah menjalankan warisan para ulama.
“Baik Guru TPQ dan Imam Musholla mereka semua adalah santri yang sudah merawat tradisi keilmuan pesantren langsung kepada masyarakat,” ucapnya.
Bertempat di halaman Masjid Sabilillah, acara ini diikuti sekitar 450 santri TPQ, guru TPQ, imam musala, marbot, serta pengurus LAZIS Sabilillah pada, Ahad pagi (20/10).
Upacara ini memiliki makna historis yang kuat, mengingat 22 Oktober 1945, saat resolusi jihad dikumandangkan oleh para ulama Nahdlatul Ulama. Pada momen itu, ribuan santri bergerak mempertahankan kedaulatan Indonesia dari penjajah. Masjid Sabilillah sendiri merupakan tempat berkumpulnya para laskar dan santri, termasuk yang dipimpin oleh KH Masjkur sebagai pahlawan nasional.
Dalam pidato Prof. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D., yang bertindak sebagai pembina upacara, ia menegaskan pentingnya Hari Santri sebagai pengingat atas jasa pahlawan, sekaligus panggilan untuk melanjutkan perjuangan mereka.
“Upacara ini bukan sekadar peringatan, melainkan langkah nyata untuk merawat semangat jihad. Kita tidak hanya mengenang, tetapi juga meniru dan memperkuat ikhtiar untuk kemaslahatan umat di masa kini,” ujar Prof. Mas’ud panggilannya.
Yang unik dari peringatan ini adalah keterlibatan langsung para santri dalam seluruh rangkaian acara. Santri bertugas sebagai komandan, pengibar bendera, hingga petugas danton, memperlihatkan bagaimana generasi muda di LAZIS Sabilillah turut mengemban tanggung jawab memperingati jasa para pahlawan. Selain upacara, kegiatan lain seperti pembacaan Ikrar Santri dan Resolusi Jihad menambah khidmat dan kekuatan makna peringatan Hari Santri ini.
Sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan pendidikan, kesejahteraan sosial, dan kemaslahatan kesehatan, LAZIS Sabilillah mengajak masyarakat untuk turut ambil bagian dalam meneruskan perjuangan melalui donasi dan wakaf. Masjid Sabilillah sendiri, yang menjadi simbol perjuangan, kini menjadi pusat pemberdayaan umat dengan program-program yang bertujuan melahirkan generasi santri berprestasi.
Peringatan ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi juga panggilan bagi seluruh masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya kemajuan bangsa. Melalui donasi dan wakaf, umat dapat terlibat aktif dalam memperjuangkan kesejahteraan umat sebagaimana dicontohkan oleh para pahlawan