Kehidupan Barzah adalah Kehidupan Yang Nyata

BARZAKH secara bahasa berarti batas, dinding, atau jarak antara dua hal yang menghalangi keduanya bertemu secara langsung.

Hal ini seperti disebutkan Al Quran yang artinya :

Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. (QS. Ar Rohman 20)

Secara istilah Barzakh berarti batas dan pemisah antara kehidupan dunia dan akherat. Yakni, alam yang dimulai sesaat setelah kematian dan berakhir begitu tiba hari kiamat. Ini berarti, selain alam dunia dan alam akherat ada alam ketiga yang disebut dengan alam barzakh, yaitu alam tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. Di alam inilah orang yang telah meninggal menunggu datangnya kiamat. Alam ini dinamakan barzakh atau bisa juga disebut alam kubur.

Perlu diperhatikan, meskipun manusia telah mati, bukan berarti ia terputus total dengan alam dunia. Karenanya ruh yang di alam barzakh masih dapat berhubungan dengan alam dunia, seperti pertemuan para penghuni alam barzakh di antara mereka dan pertemuan mereka dengan sanak keluarganya, mendengar berbagai pembicaraan atau perbuatan manusia dan melihat peristiwaperistiwa di dunia. Begitu pula, orang-orang yang memiliki kemuliaan dan masih hidup dapat berhubungan dengan ruh-ruh yang di alam barzakh.

Di alam barzakh, manusia akan mendapatkan pertanyaan, kesenangan atau kesulitan sesuai dengan derajat keimanannya. Alam barzakh merupakan tempat penyucian bagi orangorang yang beriman untuk meringankan perhitungan mereka di akherat. Ada tiga jenis kondisi manusia di alam barzakh, yaitu:

Mendapatkan nikmat dan kebahagiaan. Inilah kondisi orang-orang yang sholeh. Mendapatkan siksaan dan kesengsaraan. Inilah kondisi orang-orang kafir, durhaka, berdosa, dhalim, munafik, serta para kroninya.

Dibiarkan saja tanpa kenikmatan dan tanpa siksaan. Mereka seperti tertidur saja, dan tersentak ketika hari kiamat tiba. Inilah kondisi orang-orang yang dosanya tidak sebesar kelompok kedua.

Bedasarkan Al Quran dan Hadits, disebutkan malaikat akan mendatangi orang yang meninggal, dan mengutarakan pertanyaanpertanyaan, memberi kenikmatan bagi orang beriman dan siksaan bagi orang kafir.

Dalam kehidupan dunia aktifitas manusia itu berkisar antara ibadah, melakukan kebiasaan, mematuhi perintah Allah SWT, berbuat maksiat, mengerjakan kewajibankewajiban yang beragam untuk dirinya, keluarganya, dan Tuhannya. Dalam kehidupan dunia manusia terkadang dalam kondisi suci dan terkadang sebaliknya. Kadang berada di masjid dan kadang berada di kamar mandi. Dan ia tidak mengetahui dalam kondisi apa akhir dari kehidupannya. Jarak antara surga dan dirinya terkadang cuma satu hasta kemudian berubah dratis menjadi penghuni neraka dan kadang yang terjadi sebaliknya.

Adapun dalam kehidupan barzakh, jika manusia itu termasuk orang beriman, maka ia telah berhasil melewati jembatan ujian yang tidak mampu bertahan diatasnya kecuali orang yang beriman. Selanjutnya, ia sudah terbebas dari pembebanan kewajiban melakukan syariat atau taklif dan berubah menjadi ruh yang bercahaya, suci, berpikir, dan bebas menjelajahi kerajaan besar Allah SWT. Mereka tidak pernah mengalami kesusahan, kesedihan, penderitaan, dan kegelisahan. Sebab, di alam barzakh tidak ada dunia, pekarangan, emas, dan perak. Di sana juga tidak ada rasa dengki, jahat, dan dendam. Jika manusia itu bukan manusia yang beriman kepada Allah SWT, maka nasibnya berlawanan dengan manusia yang mukmin.

Kehidupan barzakh adalah kehidupan dalam arti sesungguhnya (hakiki). Fakta ini adalah kesimpulan yang ditunjukkan oleh ayat-ayat yang jelas dan hadits-hadits yang shohih. Kehidupan nyata ini tidak kontra dengan status para makhluk yang telah mati sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran yang artinya :

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? (QS. Al Anbiya’ 34)

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). (QS. Az Zumar 30)

Pandangan para ulama tentang kehidupan barzakh sebagai kehidupan nyata (hakiki) maksudnya adalah bukan bentuk kehidupan yang imajinatif sebagaimana digambarkan sebagian orang kafir dan liberal yang akal mereka tidak percaya kecuali terhadap halhal yang kasat mata, dan menolak hal-hal ghoib yang diluar kapasitas akal manusia untuk menjelaskannya dan menyerahkan bentuknya kepada kekuasaan Allah SWT. Oleh karenanya, kata hakiki tidak lain digunakan untuk menolak yang salah, menepis khayalan, dan menyingkirkan imajinasi yang kerap muncul dalam benak orang yang masih memiliki keraguan tentang situasi kehidupan di alam barzakh, alam akherat, dan alamalam kehidupan lain seperti pada saat dihidupkan, dibangkitkan dikumpulkan, dan dihisab.

Pandangan tentang alam barzakh diatas merupakan pandangan benar yang dipegang oleh para imam dan ulama Ahlussunnah Wal Jamaah sesungguhnya

Oleh M. Ridho El Hajj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *