Di saat kebutuhan pangan terutama harga minyak meroket tinggi, LAZIS Sabilillah Malang memberikan bantuan berupa sembako kepada para binaan pada kegiatan santunan rutin pada Kamis (10/2/2022) di Masjid Sabilillah Malang.
Acara ini di hadiri oleh 72 peserta baik yatim maupun dhuafa. Mereka datang bersama orang tua masing-masing. Selain itu, acara ini juga disiarkan Live melalui LAZIS Sabilillah TV sehingga bisa diikuti oleh mereka yang tidak bisa hadir.
Kegiatan santunan ini, bertepatan pada 17 Rajab 1443 yang mana di bulan ini seluruh umat muslim dianjurkan agar saling berbagi kepada orang yang membutuhkan. Paket sembako yang diberikan berupa minyak, gula, dan beras. Di sisi lain, pihaknya juga memberikan uang santunan dan makanan bergizi kepada para binaan.
Acara ini diawali dengan istighosah yang dipimpin oleh Bagas santri Rumah Yatim Sabilillah. Selanjutnya, acara diisi pemaparan tausiyah oleh Ust. Sulaiman selaku manajer operasional LAZIS Sabilillah dengan tajuk ‘Mensyukuri Nikmat Allah Swt.’.
Sebagaimana diungkapkan oleh Ustadz Sulaiman, sebagai umat islam harus bersyukur atas yang Allah berikan. Menurutnya, Salah satu yang terpenting yaitu nikmat iman. Sebab, banyak manusia yang lupa bagaimana bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, lupa bersykur atas kesehatan, umur dan nikmat-nikmat lainnya.
Selain itu, dirinya juga menyampaiakan nikmat diberikan nafas panjang umur sampai saat ini adalah anugerah besar. “Nabi umurnya 63 tahun. Sampai sekarang kita diberi umur dan bisa beraktivitas adalah bentuk kenikmatan Allah Swt. Sekalipun kadang nikmat itu diberikan berupa musibah,” ucapnya.
Ia juga berpesan agar segala masalah atau ujian itu semuanya dating dari kehendak-Nya dan ketika itu datang, semestinya kita juga harus berusaha untuk lebih dekat dengan-Nya. “ Terkadang masalah itu perlu dipasrahkan kepada-Nya. Yang membuat masalah berat itu karena kita memikirkannya terus menerus,” tambahnya.
Acara di akhiri dengan penyerahan sembako secara simbolis. Selain itu, pihaknya juga memberikan fasilitas laptop kepada Muhyiddin santri Rumah Yatim Sabilillah yang berprestasi dalam hal akademik.
Pewarta: Juhardi