Press ESC to close

Karomah Gus Dur, Sudah Wafat tapi Masih Bisa Santuni Anak Yatim ratusan Juta per Bulan

KH Abdurrahman Wahid, akrab disapa Gus Dur, merupakan salah satu tokoh agama dan politisi yang paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Meskipun ia telah tiada, legenda karomahnya masih terus berkisar luas, terutama dalam hal bantuan sosial. Salah satu contohnya adalah kemampuannya untuk santuni anak yatim ratusan juta per bulan meski sudah wafat. Bagaimana caranya? Mari ikuti kisah inspiratif ini.

Sejak awal kariernya, Gus Dur telah dikenal sebagai seorang yang penuh kasih sayang dan dedikasi. Ia tidak hanya berperan sebagai presiden kedua era reformasi, tetapi juga sebagai seorang kiai yang bijaksana dan dermawan. Seperti yang dijelaskan dalam beberapa sumber, Gus Dur sering kali menghabiskan waktu untuk mengunjungi dan membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang tertindas dan tidak berdaya.

Setelah wafatnya, Gus Dur tetaplah menjadi inspirasi bagi semua orang. Makamnya di Tebuireng menjadi destinasi wisata religius yang ramai dikunjungi. Para peziarah datang untuk mengucapkan doa dan berdoa di makamnya. Mereka juga turut ambil bagian dalam mengumpulkan dana infak untuk melanjutkan misi bantuan sosial Gus Dur.

Infak atau sumbangan yang dikumpulkan di makam Gus Dur di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, telah menjadi simbol keikhlasan dan karomahnya. Kotak-kotak infak ini tidak hanya mengumpulkan uang, tetapi juga menjadi wahana bagi masyarakat untuk menyalurkan rasa belasungkawa dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan total koleksi yang mencapai ratusan juta rupiah per bulan, infak ini telah menjadi salah satu contoh bantuan sosial yang paling impresif di Indonesia. Proses pengumpulan dan penyaluran dana infak Gus Dur dilakukan dengan sangat profesional. Dana yang terkumpul dari kotak-kotak infak di makamnya kemudian disalurkan langsung ke lembaga sosial pesantren Tebuireng.

Karomah Gus Dur dalam santuni anak yatim ratusan juta per bulan meski sudah wafat merupakan bukti nyata bahwa keikhlasan dan dedikasi seorang pemimpin dapat berlanjut hingga hari mendatang. Lewat infak yang dikumpulkannya, Gus Dur tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga memberikan harapan dan inspirasi moral kepada semua orang. Kisah Gus Dur akan terus menjadi referensi bagi semua orang yang ingin menjadi pemimpin yang sebenarnya, seorang yang tidak melupakan rakyat kecil dan selalu siap membantu mereka yang membutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *