![](https://lazissabilillah.com/wp-content/uploads/2024/09/marsha.png)
Di balik senyumnya yang penuh harap, Nadya Marsa Sauqi menyimpan mimpi besar yang kini perlahan mulai terwujud. Gadis berusia 19 tahun asal Asrikaton, Pakis, Malang, ini bukanlah remaja biasa.
Tumbuh dalam keluarga sederhana dengan orang tua yang mengabdikan diri sebagai pengajar Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), Marsa terbiasa dengan nilai-nilai keikhlasan dan perjuangan sejak dini.
Namun, siapa sangka, di balik kehidupan yang penuh pengabdian itu, Marsa menyimpan mimpi besar untuk duduk di bangku perguruan tinggi, tepatnya di Universitas Islam Malang dengan jurusan Pendidikan Agama Islam. Hal itu sesuai dengan apa yang jadi dasar pengalamanya selama mengajar TPQ. Kini, berkat bantuan LAZIS Sabilillah, Marsa tidak hanya sekadar bermimpi, tetapi sedang mewujudkannya melalui beasiswa sarjana yang ia terima.
![](https://lazissabilillah.com/wp-content/uploads/2024/09/WhatsApp-Image-2024-09-15-at-20.44.23_9663a905.jpg)
Sejak kecil, Marsa sudah memiliki keinginan kuat untuk kuliah, meski harus dihadapkan dengan tantangan besar, yakni biaya yang tinggi.
“Saya sempat ragu untuk melanjutkan kuliah karena kendala biaya, tapi ayah dan ibu selalu menyemangati saya, mereka percaya bisa mengusahakan segala cara agar saya bisa kuliah,” ungkap Marsa. Kekuatan tekad itulah yang akhirnya membuatnya terus melangkah maju, hingga pintu beasiswa dari LAZIS Sabilillah terbuka lebar.
Sebelum mendapatkan beasiswa, Marsa pernah mencoba mendaftar di kampus yang lebih terjangkau, namun belum sempat melakukan registrasi karena keterbatasan finansial. Di saat yang sama, ibunya aktif di LAZIS Sabilillah menjadi salah satu guru TPQ binaan.
Perjalanan untuk mencapai beasiswa itu pun tak mudah. Dua hari menjelang wawancara, ayahnya harus meninggalkan selamanya. Mentalnya sempat jatuh. Pikiran bercampur aduk atas kepergian ayahnya. Namun, dengan motivasi keluarga, ia akhirnya mampu melewati tes tersebut dan kini ia bisa kuliah gratis dengan tambahan biaya hidup empat tahun.
“Alhamdulillah, Allah kasih jalan. Dengan bantuan dari Sabilillah, saya bisa melanjutkan kuliah tanpa khawatir soal biaya,” tutur Marsa dengan penuh syukur.
Meskipun berasal dari keluarga dengan keterbatasan, Marsa tidak pernah menyerah untuk berprestasi. Saat di pondok pesantren, ia berhasil meraih juara dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Musabaqah Hifzil Quran (MHQ), meski prestasi akademiknya tidak selalu gemilang.
Namun, semangatnya untuk terus belajar dan menjadi pribadi yang berpendidikan tak pernah padam. Marsa yakin, ilmu yang ia dapatkan kelak akan membawa manfaat bagi orang lain dan membanggakan keluarganya.
Kini, dengan tekad yang semakin kuat, Marsa berharap bisa lulus tepat waktu dengan IPK yang baik, serta memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Bantuan beasiswa dari LAZIS Sabilillah membuka jalan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya, yang dulunya mungkin hanya angan-angan kini berubah menjadi kenyataan.
Oleh : Novita Sari