Momen Sedih Ketika Rasulullah Melaksanakan Haji Terakhir

oleh : Erika Febrianti

Tahukah kalian, bahwa Haji Wada’ merupakan haji pertama maupun terakhir yang pernah ditunaikan oleh Rasulullah. Setelah 23 tahun perjuangan dakwah berlalu, tepatnya hari Sabtu empat hari sebelum habisnya bulan Dzulqa’dah tahun 11 H, Rasulullah bersama umat Muslim bertolak ke Madinah untuk menunaikan ibadah haji. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Haji Wada’. Kata ‘Wada’ sendiri berarti perpisahan karena tidak lama setelah itu Nabi Muhammad wafat.

Di tengah lautan umat Muslim itulah kemudian Rasulullah menyampaikan pidato yang cukup mengharukan. Pesan-pesannya mengisyaratkan bahwa usia beliau tidak lama lagi. Berikut adalah potongan pembuka pesan yang beliau sampaikan saat itu,

“Wahai sekalian manusia, dengarkanlah perkataanku! Aku belum tahun secara pasti, boleh jadi aku tidak akan bertemu kalian lagi setelah tahun ini dengan keadaan seperti ini.”

Pesan serupa di bulan yang sama juga pernah Nabi sampaikan saat mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman untuk misi tertentu. Beliau berpesan padanya, “Wahai Mu’adz, boleh jadi engkau tidak akan berjumpa denganku setelah tahun ini, dan boleh jadi engkau akan lewat di masjidku dan kuburanku ini.”

Mendengar apa yang baru saja Nabi ucapkan begitu serius, Mu’adz sangat khawatir kalau usia beliau sudah tidak lama lagi. Sebagai salah satu sahabat, tentu Mu’adz mengimani betul bahwa apa yang diucapkan Rasulullah tidak main-main.

Haji wada yang dilaksanakan Rasulullah saat itu, diikuti oleh 140-150 sahabat nabi kalangan muda hingga dewasa dari segala penjuru dunia. Maka tidak ada momentum yang paling membahagiakan daripada menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah.

Dalam hidupnya Rasullullah hanya menunaikan haji sekali, maka jika ada yang pernah menunaikan ibadah haji lebih dari satu kali sungguh Alhamdulillah nikmat yang diberi oleh Allah SWT.

Menurut beberapa riwayat nabi Muhammad hanya tiga sampai empat kali menunaikan ibadah umroh. Tetapi para ulama mempunyai pandangan lain, seperti contohnya KH Maimun Zubair berangkat lebih dari 20 kali bahkan dari Malang juga ada KH Maftuh menunaikan haji tiap tahun dengan tujuan sampai suatu ketika bisa menemukan haji akbar.

Sebenarnya, haji biasa dengan haji akbar sama saja seperti menunaikan haji seperti umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah waktu wukuf haji akbar berada di hari jumat, itu bertepatan dengan haji wada yang pernah ditunaikan oleh Rasulullah. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa hari jumat adalah hari yang penuh mulia dan memiliki keistimewaan tersendiri daripada hari-hari lainnya.

Namun apakah kita bisa menunaikan haji seperti sahabat nabi bersama rasulullah? Beberapa riwayat hadist Rasulullah mengatakan “Orang yang umrah di bulan Ramadan itu setara dengan haji bersama diriku”

MasyaAllah, semoga kita semua yang belum pernah menunaikan ibadah haji bisa diberi kemudahan untuk pergi ke tanah suci Makkah. Disamping kita berusaha dan juga berdoa membaca dzikir dengan harapan diberi kesempatan panjang umur, berkah umur kita, dan diberikan rezeki yang cukup sehingga bias menunaikan ibadah haji ataupun umrah.

Artikel diulas melalui ngaji virtual Ust Abdul Adzim pada Ngaji Virtual LAZIS Sabilillah Malang dengan tema Haji Wada’ (7/11/22)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *