Ratusan Guru TPQ Binaan LAZIS Sabilillah Mengikuti Ujian Sertifikasi Tashih

LAZIS Sabilillah – Sebagai bentuk penyelarasan kompetensi pengajar Qur’an, Forum TPQ Yayasan Sabilillah (FORTYS) mengadakan ujian tajwid dan tashih. Giat tersebut berlangsung pada Ahad (12/9) di serambi Masjid Sabilillah lantai dua dan Auditorium K.H. Masykur.

Sebanyak 110 peserta dari 42 TPQ mengikuti ujian tajwid secara tertulis. Ujian tajwid tersebut terdiri dari menganalisa hukum bacaan serta mengoreksi bacaan yang benar. Selama kurang lebih dua jam peserta mengerjakan soal secara sendiri dan terpisah.

Selesai mengerjakan tes tulis, para peserta diuji bacaan tahsin. Mereka dites sejauh mana ketepatan makharijul huruf dan bacaan tajwid. Sehingga, tidak hanya paham secara teori saja namun juga bisa melafadzkannya melalui membaca Qur’an.

“Ini merupakan rangkaian kegiatan FORTYS dalam program pembinaan Guru TPQ. Sebelumnya, di bulan Agustus kita sudah berkunjung ke Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang. Pasca itu, kita juga mengadakan belajar bersama dalam rangka ujian ini selama dua bulan. Dan puncaknya hari ini, mereka kita evaluasi sebagai akhir dari rangkaian pembinaan,” tutur Ust. Wahyu selaku koordinator FORTYS.

Nantinya, sambungnya, peserta yang lolos seleksi akan diberikan sertifkat dan pembinaan lanjut seperti microteaching. Sehingga, pembinaan guru TPQ ini bersifat kontinyu agar mereka mampu mempunyai peningkatan kompetensi yang sama.

Di lain hal, Ust. Ridho El-hajj salah satu penguji menilai beberapa peserta sudah bisa membaca dengan tepat, sesuai tajwid dan makhirujul huruf. Namun, ada beberapa juga yang belum.

“Kalau kita nilai dari 1-10 mungkin rata-rata 8,5. Yang masih belum bisa membedakan biasanya ada di tajwid dan makharijul huruf terutama dalam membaca Ro’ tipis atau tebalnya. Itu yang menjadi evaluasi,” ungkap Ustadz yang juga pengajar Pondok PIQ Singosari tersebut.

Ust. Muhammad Soleh selaku sekretaris LAZIS Sabilillah menjelaskan kegiatan ini sudah berlangsung ke-empat kalinya. Program ini merupakan bagian dari konsistensi LAZIS Sabilillah dalam melahirkan guru yang mempunyai kompetensi sesuai dengan standart.

“Dari 110 peserta itu juga ada yang sudah mengikuti dua bahkan tiga kali ujian. ini semata-mata untuk menambah ilmu dan kompetensi guru. Kalau gurunya berkualitas kita yakin santrinya juga mengikuti,” ungkap Ust. Mamad Panggilannya.

Prof. Masud Said selaku ketua Yayasan Sabilillah mengapresiasi adanya kegiatan ini. Ia mengharapkan LAZIS Sabilillah terus menjadi bagian dari dakwah masyrakat. Hal ini tentu dengan proses manajerial yang professional.

“Sebagai masjid Percontohan, Sabilillah perlu menjadi mercusuar bagi TPQ dan madin yang ada di kota Malang. Sehingga, kehadirannya semakin bermanfaat,” ungkapnya.

Ayo dukung program pembinaan guru TPQ. Klik donasi disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *