Waspada, Penyakit Hati Yang Jarang Disadari Keberadaannya

Oleh : Erika Febianti

Malang, Shalawat Burdah atau sering kita dengar dengan qosidah burdah, dikarang oleh Imam Al-Busyiri. Dalam sejumlah riwayat, shalawat Burdah disusun ketika dirinya sedang sakit keras. Berobat dimanapun tak kunjung temu hasil. Maka, sebelum akhir hayatnya ia hanya meminta satu permohonan yaitu bertemu Rasulullah SAW. Dia berikhitiar dengan cara wirid tiap malam dan bersedekah. Akhirnya, Allah mengabulkan permohonannya. Singkat cerita, ia bertemu dan disembuhkan oleh Rasullallah. MasyaAllah, ia sangat bersyukur dan sebagai bentuk kecintaan dia kepada Rasulullah ia mengarang sebuah syair, yaitu syair burdah.

Namun, apakah saudara tahu? Terdapat penyakit hati yang sering kita jumpai namun jarang orang sadar akan keberadaannya.

Berikut 3 sifat yang harus dihindari setiap orang terutama umat muslim, karena dapat menghancurkan nilai amal sholeh, tidak terhitung ibadah, dan dapat menambah kesengsaraan. Naudzubillahimindzalik.

Pertama yaitu ujub. Ujub adalah adanya perasaan membanggakan diri sendiri dan memandang hina orang lain. Perasaan ujub bisa datang dalam berbagai bentuk. Contoh sifat ujub yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti ketika rajin beribadah, ia merasa kagum dengan ibadah yang dilakukannya.

Kedua yaitu riya’ atau sering kita kenal dengan sombong atau pamer. Yaitu memperlihatkan diri pada orang lain agar keberadaanya baik/diketahui. Riya’ dapat dalam bentuk ucapan, tulisan, perbuatan. Contohnya seperti pamer ibadah secara tersirat atau halus, menuntut ilmu demi popularitas.

Ketiga yaitu tamak. Tamak dapat disederhanakan seperti serakah, cinta terhadap dunia atau harta, tak memandang dari mana memperolehnya, halal atau haram. Ciri-ciri seseorang memiliki sifat tamak yaitu tidak mensyukuri nikmat yang sudah diberi, selalu merasa kurang, pelit, dan bakhil atau hartanya tidak mau berkurang.

Semoga kita senantiasa mohon ampun dan istighfar karena tidak ada manusia yang tidak punya dosa. Mari tata niat ibadah kita agar senantiasa dijauhkan dari sifat-sifat buruk yang dapat menghancurkan nilai ibadah kita.

Disarikan dari santunan rutin tanggl 10

Pembicara : Ust. Sofian Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *