Malang – Lantunan sholawat yang merdu bergema di Auditorium KH Masjkur Yayasan Sabilillah Malang, menandai dimulainya Khotaman ke-4 Madrasah Al-Qur’an Sabilillah (MQS) pada Minggu, 3 November 2024. Tim banjari Sholawat Sabilillah tampil membuka acara dengan penuh semangat dan kekhusyukan, menciptakan suasana yang menggugah hati.
Ketua LAZIS Sabilillah, H. Dr. abdul adzim irsyad, Lc., M.A., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kesempatan ini. “Alhamdulillah, kita semua dapat berkumpul di tempat yang mulia ini untuk merayakan tasyakur khataman Al-Qur’an, sebuah nikmat yang patut disyukuri,” ujarnya dengan penuh haru. Beliau mengingatkan hadirin tentang pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, baik secara individu maupun kolektif.
Peserta khotaman kali ini sangat beragam, dari anak-anak hingga lanjut usia, menegaskan bahwa semangat belajar Al-Qur’an tak mengenal batas usia. Salah satu peserta tertua, Bu Hendrastuti (76). Ia mulai mengaji sudah beberapa tahun yang lalu, kini ia bisa mengaji dengan lancar.
Selain itu, ada pak Hendro. Pak Hendro adalah salah satu dari sekian banyak santri di Madrasah Al Quran Sabilillah (MQS). Meski tak lagi muda, ia terlihat bahwa beliau sangat antusias dan semangat untuk mendalami ilmu Al Qur’an , belajar mulai dari nol dan kini telah mencapai di juz 14 sungguh adalah sebuah capaian yang patut di apresiasi.
Prosesi uji hafalan dipandu oleh Ustaz Shihin S. Mei, yang mengawali dengan kelompok Tahfiz menampilkan hafalan Juz 30. Para peserta menunjukkan dedikasi yang luar biasa, termasuk Pak Sodiq, yang baru setahun bergabung namun sudah berhasil menghafal hingga Juz 3. Prestasinya menjadi inspirasi bagi peserta lain dan pengingat bahwa usaha keras membuahkan hasil.
KH. Dr. Abdul Azim Irsyad, Lc., M.A., dalam tausiahnya, mengutip Sayyid Qutb: “Hidup di bawah naungan Al-Qur’an adalah kenikmatan yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang mendalaminya.” Untaian kalimat ini menguatkan semangat hadirin untuk terus mencintai dan mendalami Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Direktur Madrasah Al-Qur’an Sabilillah, Kiai Muhammad Anas Bansori, menyampaikan pentingnya dukungan dari masyarakat untuk keberlanjutan program-program Al-Qur’an. “Kami berharap masyarakat terinspirasi untuk ikut berkontribusi, baik melalui dukungan moral, partisipasi, maupun donasi,” tuturnya. Hal ini sejalan dengan proyek pembangunan rumah yatim yang sedang berjalan, memerlukan doa dan dukungan bersama agar sukses dan memberikan manfaat yang lebih luas.
Momen khotaman ini juga menjadi pengingat bagi orang tua tentang pentingnya pendidikan Al-Qur’an untuk anak-anak mereka. Bagi para santri, khotmul Qur’an bukan hanya perayaan tetapi juga komitmen untuk menjaga hafalan dan terus memperbaiki bacaan. Dalam suasana khidmat, para hadirin melantunkan doa-doa, berharap agar para penghafal senantiasa diberi kemuliaan dan perlindungan oleh Allah SWT.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Shihin S. Mei. Doa tersebut menambah suasana penuh harapan, menguatkan tekad untuk terus mendukung program-program Al-Qur’an. Pesan penutup dari H. Dr. Abdul Imad menegaskan bahwa semangat kebersamaan dalam menghidupkan Al-Qur’an di kalangan masyarakat merupakan pondasi kuat bagi kesejahteraan spiritual.
Dengan khotaman ini, Yayasan Sabilillah mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadi pendukung, tetapi juga bagian dari gerakan cinta Al-Qur’an. Kegiatan ini menjadi wujud nyata semangat cinta Al-Qur’an yang terus ditanamkan, melampaui sekadar bacaan, menjelma menjadi jiwa yang menginspirasi banyak orang