LAZIS Sabilillah Cetak Amil Milenial Melalui MOV

MALANG – LAZIS Sabilillah membuka awal tahun dengan menyelenggarakan kegiatan MOV (Masa Orientasi Volunteer) pada sabtu-minggu (14-15/1/2023) secara luring di TK Impianku Jl Tombo Selatan. Kegiatan ini diikuti oleh 31 peserta. Mereka terdiri dari kalangan milenial Mulai dari SMA hingga Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi Malang.

Mengusung tema “Mewujudkan Generasi Milenial Paham Zakat”, Pelatihan ini berlangsung selama dua hari satu malam. Peserta dibekali beberapa materi pokok seperti bab fiqih zakat yang disampaikan oleh Ust, Sulaiman selaku ketua BAZNAS Kota Malang, Pengenalan profil LAZIS Sabilillah yang disampaikan sekretaris LAZIS Sabilillah Ust. Muhammad Sholeh dan ditutup dengan pengenalan volunteer LAZIS Sabilillah dalam hal ini disampaikan oleh Ust. Malik Handika selaku inisiator volunteer LAZIS Sabilillah.

Menurut Juhardi, MOV ini merupakan rangkaian penambahan tenaga volunteer baru setelah sebelumnya, pihaknya melakukan Open Recuitment Volunteer sejak Desember lalu.

“MOV dibuka tiap tahun. Ditahun ini terdapat 75 pendaftar. Namun, yang konfirmasi ikut dalam kegiatan ini hanya 31 peserta. Nantinya mereka akan menjadi bagian dari keanggotaan volunteer sebagai penunjuang kegiatan LAZIS Sabilillah,” tuturnya.

Ust. Sulaiman dalam pemaparannya menerangkan amil adalah profesi mulia yang sampai sekarang dianggap remeh. Menurutnya adanya peran anak muda melek zakat akan membawa kebangkitan zakat semakin cerah.

“Potensi zakat di Indonesia sangat besar hingga 10 trilliun. Namun, yang terserap hanya 10% saja. Jika anak muda yang bergerak kita yakin potensi zakat akan terus tumbuh,” ucapnya.

Ust. Moch Sholeh dalam sambutannya menjelaskan, pihaknya sangat senang dengan adanya kader penggerak zakat ini. Ia berharap banyak peserta yang istiqomah menjadi bagian dari LAZIS Sabilillah.

“Kami sambut dengan suka cita. Jadikan kesempatan ini sebagai wadah berkreasi dan berkembang. Dengan harapan menjadi kader yang militan dalam mengabdi di Sabilillah,” ucapnya.

Di hari kedua, pelatihan ini melaksanakan senam dan outbond sebagai langkah kekompakan antar volunteer. “Outbond menjadi salah satu cara agar mereka kompak dan saling akrab satu sama lain,” tutur juhardi.

Imiatur Rosiqoh salah satu peserta mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. Ia mengaku banyak ilmu baru yang di dapatkan. Mulai dari fiqih zakat, pengelolalan dana ZIS serta team work.

“Sangat seru, bisa menambah banyak relasi teman. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan tiap tahun dan semakin maju,” tutur mahasiswi UIN Malang tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *